Senin, 15 Juni 2009

TELKOM MENGEMBANGKAN KOTO MASJID MENJADI KAMPUNG PATIN


PT Telkom adalah operator telekomunikasi yang paling terkemuka di Indonesia, dan mempunyai layanan paling lengkap. Mulai dari layanan fixed phone (telpon rumah), limited mobile fixed phone, yang kita kenal dengan Flexi, layanan internet kecepatan tinggi, yang dikenal dengan Speedy, hingga layanan selluler GSM oleh anak perusahaan Telkomsel, SLI 007, content, dan masih banyak layanan lainnya.Disisi lain, PT Telkom mempunyai Corporate Sosial Responsibility (CSE), salah satunya adalah mengembangkan Koto Mesjid menjadi Kampung Patin. Bantuan yang diberikan Telkom dalam mengembangkan Kampung Patin ini adalah bantuan dari sisi permodalan, dalam bentuk pinjaman lunak, dan Juga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Koto Mesjid ini terletak di Provinsi Riau, Kabupaten Kampar, Kecamatan XIII Koto Kampar. Koto mesjid ini memiliki julukan sebagai Kampung Patin, hal ini desebabkan potensi yang luarbiasa yang dimiliki Koto Mesjid (Kampung Patin) di bidang perikanan yang sangat baik. Di Koto Mesjid (Kampung Patin) terdapat 776 Kolam ikan, Luas semua Kolam 42 Hektar, dan Jumlah Produksi perhari 3 sd 4 TON Ikan Patin. Selain menghasilkan ikan patin hidup, Kampung Patin (Desa Koto Mesjid) juga mengolah ikan patin menjadi Salai (Ikan Asap), Kerupuk, dan Nugget. Kampung Patin ini juga menghasilkan (menjual) bibit ikan patin, mesin pelet, dan pelet. Rencananya di kampung patin ini akan dibangun sentra Pengolahan Ikan Patin seluas 3 Hektar.

LATAR BELAKANG KAMPUNG PATIN

Desa Koto Masjid terletak di Provinsi Riau, Kabupaten Kampar, Kecamatan XIII Koto Kampar. Desa Koto Masjid sangat terkenal sebagai pusat sentra produksi ikan patin. Hal ini dikarenakan seluruh keluarga di desa Koto Masjid memiliki kolam ikan patin. Minimal tiap keluarga 2 kolam, jika dirata-ratakan setiap keluarga memiliki 2 sd 4 kolam. Julukan desa Koto Masjid sebagai pusat sentra produksi ikan patin tidak lepas dari usaha dan bimbingan Pak Suhaimi,SPd yang membimbing para penduduk desa untuk berusaha di perikanan.

Awalnya pak Suhaimi, SPi yang merupakan putra daerah setelah menamatkan pendidikan di Fakultas Perikanan Universitas Riau tahun 1993, sempat bekerja di DIPASENA Lampung-Gajah Tunggal group dari tahun 1994 sampai 1998. Kemudian Pak Suhaimi bekerja sebagai PNS di BPTP Marpoyan bidang Perikanan sesuai pendidikannya, ditempatkan sebagai staf penelitian lapangan perikanan di Desa Koto Masjid. Sambil bekerja sebagai PNS peneliti bidang perikanan, membimbing masyarakat desa Koto Masjid dalam usaha perikanan, Pak Suhaimi, Spi tetap mengembangkan budidaya perikanan khususnya ikan patin di Desa Koto Masjid. Hingga saat ini Pak Suhaimi,Spi telah mempunyai 32 kolam ikan patin dan memberikan penghasilan yang sangat cukup dari hasil perikanan.

Usaha budidaya perikanan ikan patin di desa Koto Masjid sangat berkembang pesat. Hingga saat ini telah ada sekitar 776 kolam ikan patin, dengan total luas sekitar 42 hektar. Dimana setiap harinya bisa menghasilkan ikan patin segar antara 3 sampai 4 ton setiap hari. Selain menghasilkan ikan patin segar, Desa Koto Masjid juga menghasilkan : bibit ikan patin, olahan salai ikan patin, kerupuk ikan patin, dan juga nugget ikan patin. Khusus olahan salai ikan patin, dari bahan asal 3 ton ikan patin, akan mneghasilkan 1 ton ikan patin salai. Untuk nugget, sementara ini produksinya sekitar 60 kg setiap kali produksi. Tahun depan akan dibangun sentra pengolahan ikan patin dengan kebutuhan lahan sekitar 3 hektar. Dengan harapan mampu menyerap seluruh panen ikan patin Desa Koto Masjid yang selalu meningkat.